Donald Trump: Man of the Year atau Man of the Controversy?

Istimewa

Donald Trump – Pada tahun 2016, Donald Trump menjadi pusat perhatian dunia. Tentu saja, itu bukan kali pertama ia mendapatkan sorotan, namun kali ini berbeda. Pada edisi khusus majalah Time, Trump di nobatkan sebagai “Man of the Year”, gelar yang seharusnya merayakan sosok luar biasa yang mempengaruhi dunia. Namun, bagi sebagian besar orang, ini lebih terasa seperti sebuah pernyataan provokatif yang mengguncang dunia politik, dan tak jarang, menghentak dunia sosial secara keseluruhan.

Puncak Kemenangan atau Tanda Bahaya?

Donald Trump memang memiliki pengaruh besar, tetapi pengaruh seperti apa yang di milikinya? Ketika Time memilih Trump, banyak yang mempertanyakan apakah dunia benar-benar ingin memuliakan sosok kontroversial seperti dirinya. Di balik keberhasilannya memenangkan kursi presiden Amerika Serikat, tersimpan sederet pernyataan kasar, kebijakan yang tak sedikit menuai pro dan kontra, hingga sikap anti terhadap banyak nilai yang di pegang oleh sebagian besar masyarakat dunia.

Memenangkan kursi presiden dengan cara yang begitu tidak konvensional tentu bukan perkara biasa. Namun, apakah itu cukup untuk menjadikan Trump sebagai contoh yang layak di contoh? Majalah Time seolah memberikan angin segar untuk tokoh yang di anggap “anti-establishment”, yang berani menggebrak sistem yang telah ada. Namun, gelar tersebut juga menyulut kontroversi besar, dengan banyak yang beranggapan bahwa pemberian gelar ini malah menambah legitimasi bagi cara-cara kontroversial yang di gunakan Trump selama kampanye.

Menurut Time: Sosok yang Mengubah Dunia

Bagi Time, “Man of the Year” adalah mereka yang memiliki dampak besar terhadap dunia, baik positif maupun negatif. Trump, dengan segala keunikan dan polarisasi yang di timbulkan oleh tindakannya, memang layak mendapatkan gelar tersebut dalam konteks pengaruh global yang ia ciptakan. Dari kebijakan proteksionisme yang mengubah jalannya perdagangan dunia, hingga cara dia mengguncang fondasi politik tradisional AS, Trump memang mampu membuat dunia tidak bisa berpaling darinya.

Namun, mengubah dunia tidak selalu berarti membawa perubahan yang lebih baik. Pengaruh Trump bukanlah pengaruh yang tidak di pertanyakan. Dia menggerakkan massa, tetapi dengan cara yang kadang menyulut perpecahan. Pemberian gelar ini seperti memberikan penghargaan pada sosok yang mengajari dunia cara untuk berkonfrontasi tanpa batas, merusak norma-norma di plomasi yang selama ini di anggap tak terjamah. Tindakan dan ujaran Trump menandai era baru, namun apakah dunia siap dengan perubahan yang di usungnya?

Baca juga: https://ellunarpublisher.com/

Kontroversi atau Realitas Baru?

Tak bisa di pungkiri, Trump adalah tokoh yang menciptakan gelombang besar. Tindakannya yang sering terkesan provokatif atau penuh tantangan pada dunia internasional membuatnya tak pernah absen dari berita utama. Bahkan setelah masa kepresidenannya selesai, bayang-bayangnya masih menghantui politik dunia.

Jadi, apakah gelar “Man of the Year” untuk Donald Trump adalah sebuah penghargaan yang layak di berikan, atau justru cermin dari dunia yang telah terpecah dan penuh dengan ketegangan? Sebagian akan melihatnya sebagai bukti keberhasilan, sementara yang lain menganggapnya sebagai simbol ketidakpastian. Yang jelas, Donald Trump tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah dunia, apapun pandangan yang kita miliki tentang dirinya.